Jakarta, Beksi Energy – Meski ada tekanan global, lonjakan beli dari negara Asia memberi napas bagi ekspor batubara Indonesia.
Setelah periode kontraksi ekspor, pembelian dari negara-negara Asia Timur dan Tenggara mendorong rebound sementara pada aliran ekspor batubara seaborne. Pendorongnya: peningkatan aktivitas manufaktur dan penyesuaian stok di negara pembeli utama.
Pemain di pasar mencatat bahwa kenaikan permintaan terutama bersifat regional (China, India, beberapa negara Asia Timur), sehingga pergerakan harga menguat di segmen tertentu—memberi sinyal kesempatan bagi eksportir yang siap memenuhi spesifikasi kilokalori tinggi.
Namun, dinamika ini tetap rapuh: pergeseran kebijakan energi (lebih banyak pembangkit tenaga terbarukan dan nuklir di beberapa negara) serta kebijakan domestik Indonesia (kuota produksi, persyaratan lingkungan) bisa menahan lonjakan ekspor dalam jangka menengah.
Untuk pemasok, fokus saat ini adalah memastikan kepatuhan dokumen ekspor, fleksibilitas logistik, dan kesiapan untuk permintaan mendadak dari pasar Asia yang sensitif harga. Pembeli dianjurkan mengunci kontrak jangka menengah untuk mengamankan pasokan saat volatilitas muncul.






