Briket Arang Kelapa: Dari Desa ke Pasar Dunia — Siap Kirim?

Briket arang kelapa yang terbakar - Shutterstock/Lukas Gojda
Briket arang kelapa yang terbakar - Shutterstock/Lukas Gojda

Jakarta, Beksi Energy – Briket arang kelapa 100% shell semakin dicari — eksportir Indonesia meningkatkan kapasitas, tapi pasokan kulit kelapa mencatat tekanan.

Produsen briket arang kelapa Indonesia melaporkan kenaikan permintaan ekspor, terutama dari pasar BBQ, restoran halal, dan industri yang mencari bahan bakar low-ash & high-heat. Banyak pabrik menonjolkan sertifikasi kualitas dan kontrol proses (carbonization → pressing → drying) untuk pasar internasional.

Namun, beberapa pelaku industri memperingatkan tantangan pasokan: area perkebunan kelapa yang menyusut dan kompetisi bahan baku (ekspor kelapa utuh, kebutuhan pangan) membuat bahan baku shell lebih ketat sehingga lead time dan harga bisa naik pada musim puncak.

Untuk mengatasi itu, perusahaan mengoptimalkan rantai pasok—membangun kemitraan dengan petani, menambah fasilitas pengumpulan, dan menerapkan jadwal produksi yang lebih efisien agar dapat memenuhi permintaan bulk. Ini juga peluang bagi eksportir yang mampu menjamin kontinuitas kualitas.

Pemasaran kini menekankan aspek “eco-charcoal” (ramah lingkungan, rendah abu) dan keunggulan teknis seperti waktu bakar lama dan panas stabil, yang jadi selling points ke buyer di Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Untuk buyer, cek sertifikat dan sample calorific/ash tests sebelum order massal.